KECANDUAN, APAKAH ANDA MEMILIKINYA?
“Kecanduan itu seperti sahabat lama yang menolak pergi. Awalnya menyenangkan, tapi lama-kelamaan mengikat. Banyak yang ingin berhenti, tapi tak semua bisa. Kenapa? Mari kita telusuri.”
Pernahkah merasa ingin berhenti, tapi tetap mengulanginya? Itu karena otak menyukai pola yang memberi rasa nyaman. Ketika melakukan sesuatu yang menyenangkan, misalnya merokok, bermain game, atau menghabiskan waktu di media sosial, otak memberi ‘hadiah’ dalam bentuk kepuasan instan. Masalahnya, hadiah ini sering kali menipu.
Di dalam kepala kita ada ‘pabrik kebahagiaan’ bernama dopamin. Setiap kali kita melakukan sesuatu yang menyenangkan, dopamin dilepaskan. Tapi semakin sering kita mencari kebahagiaan itu, semakin banyak yang dibutuhkan untuk merasakan efek yang sama. Begitulah kecanduan bekerja, semakin dalam, semakin sulit keluar.
Terkadang, kecanduan bukan sekadar kebiasaan buruk, tapi cara tubuh dan pikiran bertahan. Ada luka-luka lama yang kita hindari, dan kecanduan menjadi cara untuk mengalihkan rasa sakit itu. Ada bagian dalam diri yang berbisik, ‘ini membantu kita bertahan’, padahal justru memperpanjang penderitaan.
Tapi mengapa kecanduan sulit dihentikan?
Ada beberapa alasan sebagai berikut;
1. Otak menciptakan kebiasaan yang sulit dipatahkan.
2. Semakin dalam kita masuk dan menjadi pola yang terkoneksi dengan sistem lainnya dalam tubuh kita, semakin sulit keluar.
3. Kecanduan sering kali jadi tameng dari luka yang belum sembuh, ada pelindung dalam diri yang bertugas menenangkan dan menjaga, agar luka batin tidak teraktivasi.
Kali ini Psikonesia membuat kuesioner tentang kecanduan series, Anda bisa memanfaatkannya untuk mengukur tingkat kecanduan Anda terhadap perilaku tertentu:
1.Kuesioner Skala Merokok
https://www.psikonesia.com/assessments/skala-kecanduan-merokok
2.Kecanduan Kecanduan Shabu-shabu
https://www.psikonesia.com/assessments/inventori-penilaian-kecanduan-shabu-shabu-ipks
3.Kuesioner Kecanduan Pornografi
https://www.psikonesia.com/assessments/kuesioner-kecanduan-pornografi
4.Kuesioner Kecanduan Alkohol
https://www.psikonesia.com/assessments/alcohol-dependency-scale-ads-skala-kecanduan-alkohol
5.Kuesioner Kecanduan Judi Online
https://www.psikonesia.com/assessments/online-gambling-addiction-scale-ogas
6.Kuesioner Kecanduan Game Online
https://www.psikonesia.com/assessments/online-gaming-addiction-scale-ogas-g
7.Pengaruh Sosial Media Terhadap Diri
https://www.psikonesia.com/assessments/kuesioner-pengaruh-media-sosial-terhadap-kehidupan-anda
Lalu bagaimana langkah sederhana untuk bebas dari kecanduan?
1. Kenali Polanya – Apa pemicu kecanduan Anda? Kapan muncul?
2. Cari Pengganti Positif – Beralih ke sesuatu yang lebih sehat.
3. Latih Kesadaran Diri – Jangan langsung menyerah pada dorongan.
4. Minta Dukungan – Bicara dengan orang yang bisa dipercaya.
5. Hadapi Diri Sendiri – Mungkin kecanduan bukan masalahnya, tapi apa yang ada di baliknya.
Mulailah perjalanan Anda keluar dari kecanduan dengan mengisi salah satu kuesioner diatas.
Terkadang, yang kita kejar bukan kenikmatan, tapi pelarian. Tapi tidak apa-apa. Yang penting, kita tahu kapan harus berhenti dan kembali pulang.
Semoga bermanfaat dan Terima Kasih
Jakarta, 14 February 2025
Sumber:
Oleh: Yusdi Lastutiyanto